.

Rabu, 04 Juli 2012

Pengemasan

Pengemasan disebut juga pembungkusan, pewadahan atau pengepakan. Dalam pertanian hal ini sangat penting. Keberadaan wadah atau pembungkus dapat membantu dalam mencegah atau mengurangi kerusakan, melindungi bahan pangan yang ada didalamnya, dimana perlindungan dibutuhkan terhadap bahaya pencemaran seperti gangguan fisik (gesekan, benturan, getaran).
Tujuan Pengemasan
  • Membuat umur simpan bahan pangan menjadi panjang.
  • Menyelamatkan produksi bahan pangan yang berlimpah.
  • Mencegah rusaknya nutrisi/gizi bahan pangan.
  • Menjaga dan menjamin tingkat kesehatan bahan pangan.
  • Memudahkan distribusi/ pengangkutan bahan pangan.
  • Mendukung perkembangan makanan siap saji.
  • Menambah estetika dan nilai jual bahan pangan.

            Fungsi lain pengemasangan adalah untuk menempatkan suatu hasil pengolahan atau produk industri agar mempunyai bentuk-bentuk yang memudahkan dalam pengangkutan dan distribusi. Sedangkan dari segi promosi, wadah atau pembungkus berfungsi sebagai perangsang atau daya tarik pembeli. Dengan demikian bentuk, warna dan dekorasi dari kemasan perlu diperhatikan dalam perencanaannya. Kemasan secara alami telah terbentuk seperti jagung, buah-buahan yang terbungkus kulitnya, dll. Secara tradisional digunakaan bahan alam untuk dipakai sebagai wadah pembungkus.
            Pada dunia industri modern, dikenal kemasan yang bervariasi seperti kemasan dengan variasi atmosfir, kemasan transportasi dengan suhu rendah, dll. Kemasan terbuat dari berbagai bahan dasar diantaranya : kemasan gelas, kemasan karton dan kertas, kemasan kayu, kemasan logam, kemasan plastik, kemasan aseptik.
            Dalam proses pengemasan dan penyimpanan bahan pangan sering terjadi penyimpangan mutu produk. Penyimpangan mutu bahan pangan dan produk olahan adalah penyusutan kualitatif dimana bahan tersebut mengalami penurunan mutu sehingga menjadi tidak layak lagi untuk dikonsumsi manusia. Bahan pangan dikatakan rusak apabila telah mengalami perubahan cita rasa, penurunana nilai gizi atau tidak aman lagi untuk dimakan karena dapat mengganggu kesehatan.
   Pengemasan sebagai bagian intergral dari proses produksi dan pengawetan bahan pangan dapat pula mempengaruhi mutu seperti antara lain : 
(a). Perubahan fisik dan kimia karena migrasi zat-zat kimia dari bahan kemas (monomer plastik, timah putih, korosi), 
(b). Perubahan aroma (Flavor), warna, tekstur yang dipengaruhi oleh perpindahan uap air dan oksigen.
 
Interaksi bahan pangan atau makanan dengan lingkungan dapat menimbulkan dampak yang merugikan bagi bahan pangan tersebut, antara lain :

1. Interaksi massa :
-          Kontaminasi mikrobia (jamur, bakteri, dll).
-          Kontaminasi serangga.
-          Penambahan air atau menguapnya air.
-          Benturan / gesekan.

2. Interaksi cahaya :
-          Oksidasi terhadap lemak, protein, vitamin, dll.

3. Interaksi panas :
-          Terjadi gosong, perubahan warna.
-          Rusaknya nutrisi, case hardening dll.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar